Pengorganisasian
(Organazing)
Disusun Oleh :
3PA08
Moredy. Eder. Katuuk ( 18512218 )
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Manusia adalah
mahluk social yang cenderung untuk hidup bermasyarakyat yang lantas itu sangat
dibutuhkanlah suatu wadah atau tata cara untuk mengatur kegiatan mereka agar
dapat mencapai suatu tujauan yang dimana manusia tidak akan mencapainya tanpa
kerja sama maka hal inilah yang mendasari manusia untuk hidup berorgansasi yang
dalam kehidupan sehari-hari,adalah
merupakan sebuah kebiasaan bagi kita untuk saling berkomunikasi dengan orang lain baik itu
keluarga,kerabat maupun rekan kerja.Hubungan yang terjalin pada sebuah organisasi
formal adalah objek topic yang akan dibahas dalam makalah ini
dan adapun dalam makalah ini akan lebih di tekan-kan pada masalah Teori Organisasi, Proses Organisasi dan
Dinamika Organisasi.
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa itu Organisasi dan
Pengorganisasian dan Pengertian dari para ahli
2. Unsur-unsur dan Proses Organisasi
3. Teori-teori Organisasi dan
Perkembangannya.
4.Macam-macam Organisasi dan tipe-tipe
Organisasi
5. Prinsip-prinsip Organisasi
6. Struktur Organisasi
1.2 Tujuan
Untuk menambah wawasan dan untuk lebih mengerti mengenai (Pengertian organisasi, Teori Organisasi, Proses Organisasi Struktur dan Dinamika dari Organisasi ), sebagai bahan pembelajaran bagi seluruh pembaca.
1.4 Batasan Masalah
Hal
yang dibahas dalam makalah ini hanya bagian-bagian atau sub bab yang terdapat
dalam Pengorganisasian (Definisi, Teori, asas atau prinsip, bentuk,Ttipe-tipe,
Prinsip dan Struktur, serta manfaat).
Bab II
Pembahasan
I.
A. Organisasi
dan Pengorganisasian
Kata organisasi
mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau
kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan
pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan
proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi
dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi
dapat tercapai dengan efisien. Organisasi merupakan hal sistem kerjasama yang
terkoordinasi antara manusia dalam mencapai tujuan bersama yang terstukur dalam
tata hubungan kerja dari dari para angotanya. Sedangkan Pengorganisasian dalam Kamus
lengkap bahasa Indonesia menuliskan bahwa Pengorganisasian adalah kegiatan merancang dan merumuskan struktur
serta Pengorganisasian merupakan fungsi dari manajemen, yang merupakan proses
dalam mengatur manusia, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
a.
Pengertian
Organisasi Menurut para ahli
Adapun Kast dan
Rosenweig mendefiniskan organisasi dalam
berbagai sub-sub sebagai berikut:
· Suatu
sub sitem dari lingkungan yang lebih luas
· Terdiri
dari orang-orang yang berorientasi pada tugas dan tujuan
· Suatu
sub system teknik yaitu orang-orang yang mengunakan pengetahuan teknik
peralatan
· Suatu
sub system sturuktural yaitu oran-orang yang bekerja-sama dalam berbagai
kegiatan yang terpadu
· Suatu
sub system psikososial yaitu orang-orang yang terlibat dalam hubungan social
·
Suatu
sub system manajerial yang ,merencanakan dan mengendalikan semua usaha..
b.
Definsi
Organisasi Menurut para ahli
G.
R Terry: pengorganisasian berasal dari kata organism (organisme) yang merupakan
sebuah eititas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap
keseluruhan. Sedangkan
menurut Siagian (1983): Pengorganisasianadalah keseluruhan pengelompokan
orang-orang, alat-alat, tugas, tugas,kewenangan dan tanggung jawab sedemikian
rupa sehingga tercipta suatuorganisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu
kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan.
Istilah
pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat
digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1. Cara
manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber
daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
2. Bagaimana
organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokan
didikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi
anggota-anggota kelompok.
3.
Hubungan-hubungan
antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
4. Cara
dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam
departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan
tugas tersebut.
II.
Unsur-Unsur dan
Proses Pengorganisasian
Pengorganisasian
biasanya memiliki tiga unsur yaitu adanya orang atau anggota, kerjasama dan
adanya tujuan bersama ketiga unsur ini tidak bisa berdiri sendiri-sendiri atau
tidak bisa dilepaskan salah satunya karena saling berhubungan yang merupakan
suatu kesatuan yang utuh.
a.
Unsur –unsur Organisasi
1. Man ( orang-orang)
atau anggota yang ada dalam suatu organisasi yang sering disebut dengan istilah
pegawai atau personel. Yang di dalamnya ada yang mengatur dan nada yang diatur
serta ada yang memberikan tugas da nada yang menjalankan tugas.
2.
Kerjasama, merupakan
suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau
semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan, merupakan arah
atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai
atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus
dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui
prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran
(budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4. Peralatan (Equipment),
merupakan Unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang terdiri dari
semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya
(tanah, gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan (Environment),
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi.
b.
PROSES
PENGORGANISASIAN
1.
Penentuan
Sasaran yang ingin dicapai. 2. Penentuan jenis kegiatan – kegiatan.
3. Pengelompokan
kegiatan – kegiatan.
4. Pendelegasian
wewenang.
5. Menentukan
jumlah personal pada setiap departemen.
6. Uraian tugas
( job discreption )
7. Menentukan
tipe organisasi ( garis, fungsional )
8. Membuat bagan
organisasi.
III.
Teori-Teori
Organisasi dan Perkembangan-nya
A.
TEORI
ORGANISASI KLASIK
Teori klasik ( Classical Theory) yang
sering di sebut sebagai teori tradisional abad 19 mengatakan organisasi adaabad
19 mengatakan organisasi adalah struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan,
tujuan-tjuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor
lain yang terjadi bila orang-orang bekerja
Dalam teori ini organisasi digambarkan
sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta
memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung
kreatifitas. Para penganut teori ini mengatakan bahwa Organisasi merupakan
struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori klasik sangat menekankan bahwa suatu organisasi itu tergantung pada Kekuasan,
Saling Melayani, Doktrin dan disiplin.
Dari teori klasik inilah berkembang 3
aliran Teori yaitu Teori Birokrasi, Administrasi dan manajemen Ilmiah.
1.
Teori
Brokrasi yang dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku The Theory of Social and
Economic Organization dengan karaakteristik teori ini yaitu adanya pembagian
kerja yang jelas, hirarki wewenang, program yang rasional, system rosedur atau SOP
yang seusai, adanya system yang mengatur hak dan kewajiban, hubungan antara
pribadi yang bersifat impersonal.
2. Teori
ini birokrasi
Teori ini dikembangkan
oleh Henry Fayol, dan ia membagi
manajemen organisasi dalam beberapa
kaidah karakteristik yaitu adanya Pembagian Kerja Yang Jelas, Wewenang dan
Tanggung Jawab, Disiplin, Kesatuan Perintah, mendahulukan Kepentingan Umum,
Balas Jasa, Sentralisasi pekerjaan, Rantai Saklar, Aturan, keadilan,
kelangengan personalia, Inisiatif, Semangat Korps,.
3.
Teori
Organisasi Manajemen Ilmiah
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK
WINSLOW TAYLOR. Definisi Manajemen Ilmiah:
Penerapan metode ilmiah pada studi,
analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk
meningkatkan efesiensi kerja”.
B.
Teori Neoklasik
Aliran yang
berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi. Teori ini muncul akibat
ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik, Teori
ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan
penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspekpsikologis
dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.Anggapan dasar
teori ini adalah menekankan pada pentingnya aspek psikologis dan social
karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Atas dasar
anggapan ini maka teori neo klasik mendefinisikan suatu organisasi sebagai
sekelompok orang dengan tujuan bersama.
C.
Teori Modern
Teori Organisasi Modern merupakan
teori yang mendekati masalah sebagai suatu sistem keseluruhan, memperhatikan
berbagai variabel, dan memahami adanya
roses dinamis. Teori Organisasi Modern membicarakan sistem dan ketergantungan bagian, organisasi formal, organisasi informal, struktur status dan peranan, dan lingkungan fisik. Selain itu dikemukakan pula proses hubungan dalam sistem dan tujuan organisasi. Organisasi, menurut Teori Organisasi Modern, adalah proses yang tersusun dalam suatu sistem di mana orang di dalamnya berinteraksi untuk tujuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan. Yang stabil, tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
roses dinamis. Teori Organisasi Modern membicarakan sistem dan ketergantungan bagian, organisasi formal, organisasi informal, struktur status dan peranan, dan lingkungan fisik. Selain itu dikemukakan pula proses hubungan dalam sistem dan tujuan organisasi. Organisasi, menurut Teori Organisasi Modern, adalah proses yang tersusun dalam suatu sistem di mana orang di dalamnya berinteraksi untuk tujuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan. Yang stabil, tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Adapun karakteristik dari teori Modern yaitu
mempertimbangkan semua elemen, organisasi analisi system, memandang organisasi
itu sebagai suatu system dan penyesuaian diri agar dapat bertahan lama dalam
hidupnya dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Dengan tokohnya yaitu Chester I. Barnard, 1983 yang mengatakan
bahwa Organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis;
individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan
bagian dari lingkungan organisasi; aspek organisasi formal dan informal.
D.
Teori
Post Modern
Pandangan Aliran ini adalah bahwa struktur bukanlah
merupakan usaha yang
rasional dari para manajer untuk menciptakan struktur yang paling efektif
tetapi merupakan hasil dari suatu pertarungan politis diantara koalisi-koalisi
di dalam organisasi untuk
memperoleh control. Dengan anggapan bahwa suatu Organisasi terdiri dari entitas
(tim )yang beragam namun terhubung satu sama lain, Koordinasi yang dibangun
melalui kebutuhan pekerjaan dan penekanan pada Continous Improvement.
Selain dari keempat Teori Organisasi diatas masih
ada lagi Bentuk-bentuk terori lainya yaitu seperti
Teori
Organisasi Perilaku. Teori ini merupakan suatu teori yang
memandang organisasi dari segi perilaku anggota organisasi. Teori ini
berpendapat bahwa baik atau tidaknya, berhasil tidaknya organisasi mencapai
sasaran yang telah ditetapkan berasal dari para anggotanya.,
Teori
Pengambilan Keputusan. Teori ini berlandaskan pada
adanya berbagai keputusan yang dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan,
baik keputusan di tingkat puncak yang memuat ketentuan pokok atau kebijaksanaan
umum, keputusan di tingkat menengah yang memuat program-progam untuk
melaksanakan keputusan adminitratif, maupun keputusan di tingkat bawah.
Teori Kontingensi (Teori Kepentingan). Teori
ini berlandaskan pada pemikiran bahwa pengelolaan organisasi dapat berjalan
dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi mampu memperhatikan dan
memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap situasi harus
dianalisis sendiri dan
Teori
OrganisasiKepemimpinan. Teori ini beranggapan bahwa
berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuan tergantung sampai seberapa jauh
seorang pemimpin mampu mempengaruhi para bawahan sehingga mereka mampu bekerja
dengan semangat yang tinggi dan tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien
dan efektif, adapun sedikitnya kajian atas teori organisasi yang berhubungan
dengan masalah kepemimpinan dapat dibedakan juga atas Teori otokrasi,
demokrasi, Kebebasan, Petnanarisme, Personal Pribadi dan Non Personal.
IV.
Macam-Macam
Organisasi
a.
Organisasi
Formal
Organisasi
formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan tujuan bersama secara sadar serta dengan
hubungan kerja yang rasional. Dengan ciri ciri yaitu terstruktur antar hubungan
pemagan otoritas dan pelaksanaan tugas,, Kaku, dan bagaimana bentuk-bentuk saluran bagaimana
berkomunikasi berlangsung Terumuskan, dan biasanya organisasi ini Tahan lama. Contoh Perusahaan, Badan Usaha Milik
Pemerintah , Sekolah dan Universitas (J Winardi, 2003:9).
b.
Organisasi Informal
Organisasi
Informal kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas
serta tujuan
bersama yang tidak disadari.
Organasasi ini bercirikan yaitu Lepas, Fleksibel, Tidak terumuskan dan Spontan.
Keanggotaan dari organisasi ini didapatkan denga cara baik secara sadar maupun
tidak sadar, sifat Eksak hubungan-hubungan
antara para anggota dan tujuan-tujuan organisasi kurang jelas dan tidak
terspesifikasi Contoh Organisasi Informal adalah Arisan ibu-ibu, Sekumulan
Penonton Sepak Bola dan sebagainya.
( J
Winardi 2003:9) mengklasifikasikan Organisasi dalam 7 orientasi yaitu sebagai
berikut:
1. Organisasi
berorientasi pada pelayanan (service organizations), yaitu organisasi
yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun
pada kliennya.
2. Organisasi
yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations), yaitu organisasi
yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk
tertentu
3. Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious
organizations)
4.
Organisasi-organisasi perlindungan (protective
organizations)
5.
Organisasi-organisasi pemerintah (government
organizations)
6.
Organisasi-organisasi sosial (social
organizations)
7. Organisasi-organisasi politik.
c.
Tipe-Tipe
Organisasi
1. Organisasi Garis ( LIne Organiztion)
2. Organisasi Garis dan Staff ( Line and Staff Organization)
3. Organisasi Fungsional ( Functional Organanizattion)
4. Organisasi Panitia ( Commit Organization)
V. Prinsip
Pengorganisasian
Prinsip-prinsip
organisasi adalah :
1.
Organisasi dan
tujuan
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan
2.
Esensi
organisasi
Tanggung
jawab pengorganisasian maupun tanggung jawab pelaksanaan selalu bersifat individal. Tanggung jawab didelegasikan dari seseorang kepada
orang lain.
Individu yang menerima tanggung- jawab membentuk suatu kewajiban yang juga
bersifat pribadi. Apabila seorang manajer menerima jabatan, ia harus menerima
dan memegang tanggung jawab.
3.
Tanggung jawab
dan otoritas
Otoritas harus seimbang dengan tanggung jawab, artinya seseorang yang diberi tanggung jawab harus juga diberi otoritas untuk melaksanakan sesuatu yang diperlukan guna memenuhi tanggung jawab mereka.
Otoritas harus seimbang dengan tanggung jawab, artinya seseorang yang diberi tanggung jawab harus juga diberi otoritas untuk melaksanakan sesuatu yang diperlukan guna memenuhi tanggung jawab mereka.
4.
Spesialisasi
untuk efisiensi
Organisasi yang efektif membagi tanggung jawab dalam bagian sehingga mengadakan spesialisasi dan menambah efisiensi dalam masing-masing bagian tersebut.
Organisasi yang efektif membagi tanggung jawab dalam bagian sehingga mengadakan spesialisasi dan menambah efisiensi dalam masing-masing bagian tersebut.
5.
Rentang kendali
Rentang kendali adalah tingkat
pengendalian atau tingkat delegasi tanggung jawab. Prinsip ini menganggap bahwa
terdapat batas tertentu terhadap jumlah bawahan yang dapat dikelola ileh
seorang manajer. Selain
prinsip yang telah didiskripsikan diatas, terdapat sejumlah prinsip yang
dipandangnya bermanfaat dalam mengelola organisasi. Prinsip tersebut memberikan
pedoman untuk menyusun suatu system tugas dan otoritas yang saling berkaitan. 5
prinsip structural untuk Organisasi yang dimaksud sebagai berikut :
1. Prinsip Pembagian Kerja
2. Prinsip satu arah
3. Prinsip Sentraliasasi
4. Prinsip Otoritas
5. Prinsip Rantai Komando
VI. Struktur Organisasi
Robbins
(2007) mendefinisikan struktur organisasi sebagai penentuan bagaimana pekerjaan
dibagi, dibagi, dan dikelompokkan secara formal.Sedangkan organisasi merupakan
unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri dari dua orang atau
lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus-menerus guna mencapai
serangkaian tujuan bersama. Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses
penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek
pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan
yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi. Jadi Struktur
organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi
dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun
orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi. Ukuran organisasi Faktor-faktor utama yang
menentukan perancangan struktur organisasi adalah:
1.
Strategi
Organisasi untuk mencapai Tujuan
2.
Teknologi yang
digunakan
3.
Anggota dan
orang-orang yang terlibat dalam Organisasi
Ada enam elemen yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika akan mendesain struktur organisasi yang meliputi:
1.
Spesialisasi
Pekerjaan
2.
Departementalisasi
3.
Rantai
komando
4.
Rentang
Kendali
5.
Sentralisasi
– Desentralisasi.
6.
Formalisasi
Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan bahwa sangat
penting Pengorganisasian (organizing) dalam manajemen. Karena merupakan fungsi
dari manajemen yang pasti ada dan sangat dibutuhkan maka peran Pengorganisasian
sangat penting dan sangat menentukan langkah selanjutnya dalam manajemen. .
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada
kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri
sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga
merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya
masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami
pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan atau di aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling bekerjasama dengan
baik dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan
dengan baik-baik tanpa harus mengganggu proses organisasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Evolusi teori
organisasi, www.anneahira.com, diakses 11 November 2014
Handoko, T.
Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Prof . Dr.
J.Winardi, 2001,Teori Organisasi dan Pengorganisasian
Stephen P.
Robbins,1994, Teori Organisasi, Desain, Struktur dan Aplikasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial
diakses 11 November 2014
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab3_teori_dan_proses_organisasi.pdf
diakses 11 November 2014
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2013/01/teori-pengorganisasian-dalam-fungsi.html