Kecerdasan
buatan atau AI (Artificial Intelegence) merupakan salah satu bagian ilmu
komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti
dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Pada awalnya diciptakanya, computer
hanyadifungsikan sebagai alat hitung saja. namunseiring dengan perkembangan
jaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan umat manusia.
Komputer tidak lagi digunakan sebagai
alat hitung, namun lebih dari itu, komputer diharapkan untuk dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala
sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia dimana dengan kata lain computer
dibuat untuk dapat bertindak seperti manusia.
Sebelum
kita mengetahui akan sejarah adanya AI (Artificial intelegence) ada baiknya
kita mengetahui akan apa definisi dari AI atau kecerdasan buatan itu sendiri
dari beberapa tokoh.
Rich
(1991) mengatakan Kecerdasan bautan itu adalah sebuah studi tentang bagaimana
membuat computer mengerjakan sesuatu yang dapat dikerjakan manusia. Sementara
itu Turing (dalam Achmad,2006) mendefinisikan kecerdasan buatab sebagai suatu
prilaku sebuah mesin yang jika dikerjakan oleh manusia akan disebut kecerdasan.
Kendati demikian dari beberapa ahli menyetujui bahwa konsep dan definis dari AI
(Artificial Intelegence) atau kecerdasan buatan itu sendiri dapat ditinjau dari
dua pendekatan yaitu pendekatan Ilmiah (A Acientific Approach) dan Pendekatan
Teknik (An Engineering Approach). Dimana menurut Winston dan Prendergast (dalam Achmad, 2006) mengatakan tujuan adanya
Kecerdasan buatan adalah untuk membuat mesin lebih pintar, untuk memahami
apakah kecerdasan itu sendiri dan untuk membuat mesin berguna untuk manusia.
Kecerdasan
buatan di pelopori oleh Alan Turing tahun 1950an tapi konsep dari kecerdasan
buatan sudah ada jauh sebelum Alan Turing memperkenalkan Turing Testnya
tersebut. dimana Pada awal abad ke 17, Rene Descrates engemukakan bahwa tubuh
hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit, serta dari
temuan Blaise Pascal dan Charles Babbage dengan mesin hitung mekanisnya.
Sementara itu Sejarah dari Kecerdasan buatan itu sendiri dapat di
klasifikasikan kedalam beberpa Era yaitu sebagai berikut:
a. Era
Komputer Elektronik (1941) era ini nampak dimana dengan ditemukan alat untuk menympan
dan memproses informasi atau yang dikenal dengan komputer elektronik, namun
sekitar tahun 1949 dibuatlah computer dibuat perbaikan dalam kemampuan untuk
menyimpan dan memprogram sehingga dapat memudahklan dalam pengunaanya.
b. Masa
Persiapan (1943-1956)
Pada tahun 1943,
Warren McCulloch dan Walter Pitts mengemukakan tiga hal, yaitu
Pertama
terkait tentang pengetahuan fisiologi dasar dan fungsi sel saraf dalam otak,
analisis tentang logika proposisi serta yang terakhir adalah yang terkait
dengan teori komputasi Turing. Kemudian pada tahun 1956, Jhon McCarthy dalam
intervensinya mencoba melakukan penelitian dalam bidang Automata, aringan Syaraf
dan pembelajaran intelegensi. Dengan hasil yang didapatkan selama dua tahun
adalah program yang mampu berpikir non-numerik dan menyelesaikan masalah
pemikiran yang dinamakan Principia Mathematica. Maka atas penelitian tersebut menjadikan
McCarthy sebagai ”Bapak Kecerdasan Buatan”
c. Awal
Perkembangan AI (1952 – 1969)
Pada
tahun pertama perkembangannya. AI mengalmi banyak kesuksessan, hal ini berawal
dari kesuksesan Newell dan Simon dengan sebuah program yang disebut General Problem Solver, Program ini
dirancang untuk memulai penyelesaian masalah secara manusiawi. Pada tahun 1958, McCarthy di MIT AI Lab Memo No.1
mendefiniskan bahasa pemrograman tingkat tinggi yaitu LISP, yang sekarang
mendominasi pembuatan program-program AI. Kemudian, McCarthy membuat program
yang dinamakan Programs with Common Sense. Di dalam program tersebut, dibuat
rancangan untuk menggunakan pengetahuan dalam mencari solusi. Yang kemudian
pada tahun 1959, Nathaniel Rochester dari IBM mengeluarkan program AI yaitu
Geometry Theorm Prover dimana program ini dibuat untuk dapat membuktikan
teorema dengan mengunakan axim-axim yang sudah ada. Dan di penghujung tahun
1968 Tom Evan membuat program analogi buatanuntuk menyelsaikan masalah analogi
geometris yang ada pada tes Intelegensi.
d. Era
perkembangan lanjutan (1966-1974)
Pada era ini ditandai oleh perkembangan AI yang
cenderung melambat atau stagnan. Dimana menurut prediksi Simon tahun 1957
dengan menyatakan bahwa AI atau Kecerdasan Buatan adalah sebagai suatu bidang
ilmu pengetahuan yang akan berkembang dan akan banyak diteliti ternyata meleset
hal tersebut ditandai dari perkembangan AI itu sendiri selama sepuluh tahun
mengalami keterlambatan. Dikarnakan program-program AI yang bermunculan hanya
mengandung pengetahuanpada subjeknya. Diman hanya bisa memanipulasi suatu
sintesis yang sederhana dalam percakapan yang dilakukan manusia serta AI masih
banyak memiliki keterbatasan pada struktur yang digunakan untuk menghasilkan
hasil prilaku intelegensi dan masih banyak juga berbagai masalah lain yang
harus belum bisa di buat oleh program Kecerdasan buatan.
e. Era
dimana AI sebagai Sistem berbasis pengetahuan (1970 an)
Pengetahuan adalah sebagai kekuatanyang mendukung
AI. Dimana pada tahun 1969 Joel Moses
mendemonstrasikan akan kekuatan dari pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan
masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama
kali dalam bidang matematika. Dan dibuktikan dengan program yang dibuat oleh Ed
Feigenbaum, dkk pada tahun 1970 an dengan membuat program untuk memecahkan
masalah struktur molekul dari informasi yang didapatkan dari spectometer massa.
Hal tersebut terkait dengan harapan dari para peneliti akan keinginan mereka
untuk mendapatkan diagnose penyakit berdasarkan program pengetahuan dan
makanisme penyebab dari proses terjadinya penyakit melalui pendekatan
kecerdasan buatan.
f. Era
Industrialisasi AI dan pemantapan kembali jaringan syaraf tiruan (1980
an-sekarang)
Industrialisasi AI diawali dengan ditemukannya
system pakar atau (Expert system) yang mempunyai kemampuan untuk mengkonfigurasi
sistem sitem komputer baru dan pada
tahun 1980 jaringan syaraf yang digunakan
secara meluas dengan algoritma perambatan balik, lebih khusus lagi
ditemukan Deep Blue, sebuah computer
permainan catur yang dapat mengalahkan Kasparov dalam sebuah pertandingan catur
antar manusia dan mesin. Serta dibuat juga beberapa sensor komunikasi dengan
manusia hingga pengunaan GPS dalam mencari tahu wilayah, danbagi dunia modern
saat ini dimana kita bisa menikmati beberpa fitur dan program dari computer
yang di setting sesuai dengan kemampuan manusia untuk membantu kinerja manusia
seperti yang ada di smartphone yang kita meiliki saat ini itu juga merupakan
suatu konsep dari kecerdasan buatan.
Hubungan AI kecerdasan buatan dengan Kognisi manusia
Hubungan AI kecerdasan buatan dengan Kognisi manusia
Ketika membicarakan tentang AI, biasanya berkaitan
erat dengan psikologi kognitif dan ilmu neurologi. AI dan psikologi kognitif
memiliki semacam hubungan yang simbiosis, masing-masing bagian mendapat
keuntungan dari peningkatan bagian lainnya. Peningkatan pada cara-cara untuk
meniru secara persis persepsi manusia, ingatan, bahasa, dan pikiran, tergantung
pada pengertian bahwa proses ini dicapai oleh manusia. Perkembangan AI
meningkatkan pentingnya memahami kognisi manusia (Solso, Maclin, & Maclin,
2008).
Beberapa program komputer bekerja lebih efektif
daripada pikiran manusia, dan kebanyakan sangat pintar menirukan hal-hal nyata
meski masih sedikit janggal. Komputer mampu memecahkan beberapa masalah,
seperti sebuah soal matematika yang mendetil, lebih cepat dan lebih akurat
daripada manusia. Beberapa tugas lain seperti menggeneralisasikan dan
mempelajari pola aktivitas yang baru, dilakukan paling baik oleh manusia, dan
komputer masih kalah baik.
Sumber
McLeod, R., & Schell, G. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.
Solso, R. L., Maclin, O. H., &
Maclin, M. K. (2008). Psikologi Kognitif.
Jakarta: Erlangga.http://web.unair.ac.id/admin/file/f_12451_23ssd.pdf
No comments:
Post a Comment