Wednesday, December 30, 2015

# SIP Artificial Intelegence Sejarah AI dan Hubungan dengan Kognisi Manusia



Pendahuluan sekilas pandang tentang Ai
Kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelegence) merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Pada awalnya diciptakanya, computer hanyadifungsikan sebagai alat hitung saja. namunseiring dengan perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan umat manusia. Komputer  tidak lagi digunakan sebagai alat hitung, namun lebih dari itu, komputer diharapkan untuk  dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia dimana dengan kata lain computer dibuat untuk dapat bertindak seperti manusia.

Sebelum kita mengetahui akan sejarah adanya AI (Artificial intelegence) ada baiknya kita mengetahui akan apa definisi dari AI atau kecerdasan buatan itu sendiri dari beberapa tokoh.
Rich (1991) mengatakan Kecerdasan bautan itu adalah sebuah studi tentang bagaimana membuat computer mengerjakan sesuatu yang dapat dikerjakan manusia. Sementara itu Turing (dalam Achmad,2006) mendefinisikan kecerdasan buatab sebagai suatu prilaku sebuah mesin yang jika dikerjakan oleh manusia akan disebut kecerdasan. Kendati demikian dari beberapa ahli menyetujui bahwa konsep dan definis dari AI (Artificial Intelegence) atau kecerdasan buatan itu sendiri dapat ditinjau dari dua pendekatan yaitu pendekatan Ilmiah (A Acientific Approach) dan Pendekatan Teknik (An Engineering Approach). Dimana menurut Winston dan Prendergast  (dalam Achmad, 2006) mengatakan tujuan adanya Kecerdasan buatan adalah untuk membuat mesin lebih pintar, untuk memahami apakah kecerdasan itu sendiri dan untuk membuat mesin berguna untuk manusia.

Sejarah
Kecerdasan buatan di pelopori oleh Alan Turing tahun 1950an tapi konsep dari kecerdasan buatan sudah ada jauh sebelum Alan Turing memperkenalkan Turing Testnya tersebut. dimana Pada awal abad ke 17, Rene Descrates engemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit, serta dari temuan Blaise Pascal dan Charles Babbage dengan mesin hitung mekanisnya. Sementara itu Sejarah dari Kecerdasan buatan itu sendiri dapat di klasifikasikan kedalam beberpa Era yaitu sebagai berikut:
a.       Era Komputer Elektronik (1941) era ini nampak dimana dengan ditemukan alat untuk menympan dan memproses informasi atau yang dikenal dengan komputer elektronik, namun sekitar tahun 1949 dibuatlah computer dibuat perbaikan dalam kemampuan untuk menyimpan dan memprogram sehingga dapat memudahklan dalam pengunaanya.
b.      Masa Persiapan (1943-1956)
Pada tahun 1943,     Warren McCulloch dan Walter Pitts mengemukakan tiga hal, yaitu
Pertama terkait tentang pengetahuan fisiologi dasar dan fungsi sel saraf dalam otak, analisis tentang logika proposisi serta yang terakhir adalah yang terkait dengan teori komputasi Turing. Kemudian pada tahun 1956, Jhon McCarthy dalam intervensinya mencoba melakukan penelitian dalam bidang Automata, aringan Syaraf dan pembelajaran intelegensi. Dengan hasil yang didapatkan selama dua tahun adalah program yang mampu berpikir non-numerik dan menyelesaikan masalah pemikiran yang dinamakan Principia Mathematica.  Maka atas penelitian tersebut menjadikan McCarthy sebagai ”Bapak Kecerdasan Buatan”
c.       Awal Perkembangan AI (1952 – 1969)
Pada tahun pertama perkembangannya. AI mengalmi banyak kesuksessan, hal ini berawal dari kesuksesan Newell dan Simon dengan sebuah program yang disebut General Problem Solver, Program ini dirancang untuk memulai penyelesaian masalah secara manusiawi. Pada tahun 1958, McCarthy di MIT AI Lab Memo No.1 mendefiniskan bahasa pemrograman tingkat tinggi yaitu LISP, yang sekarang mendominasi pembuatan program-program AI. Kemudian, McCarthy membuat program yang dinamakan Programs with Common Sense. Di dalam program tersebut, dibuat rancangan untuk menggunakan pengetahuan dalam mencari solusi. Yang kemudian pada tahun 1959, Nathaniel Rochester dari IBM mengeluarkan program AI yaitu Geometry Theorm Prover dimana program ini dibuat untuk dapat membuktikan teorema dengan mengunakan axim-axim yang sudah ada. Dan di penghujung tahun 1968 Tom Evan membuat program analogi buatanuntuk menyelsaikan masalah analogi geometris yang ada pada tes Intelegensi.
d.      Era perkembangan lanjutan (1966-1974)
Pada era ini ditandai oleh perkembangan AI yang cenderung melambat atau stagnan. Dimana menurut prediksi Simon tahun 1957 dengan menyatakan bahwa AI atau Kecerdasan Buatan adalah sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang akan berkembang dan akan banyak diteliti ternyata meleset hal tersebut ditandai dari perkembangan AI itu sendiri selama sepuluh tahun mengalami keterlambatan. Dikarnakan program-program AI yang bermunculan hanya mengandung pengetahuanpada subjeknya. Diman hanya bisa memanipulasi suatu sintesis yang sederhana dalam percakapan yang dilakukan manusia serta AI masih banyak memiliki keterbatasan pada struktur yang digunakan untuk menghasilkan hasil prilaku intelegensi dan masih banyak juga berbagai masalah lain yang harus belum bisa di buat oleh program Kecerdasan buatan.
e.       Era dimana AI sebagai Sistem berbasis pengetahuan (1970 an)
Pengetahuan adalah sebagai kekuatanyang mendukung AI.  Dimana pada tahun 1969 Joel Moses mendemonstrasikan akan kekuatan dari pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Dan dibuktikan dengan program yang dibuat oleh Ed Feigenbaum, dkk pada tahun 1970 an dengan membuat program untuk memecahkan masalah struktur molekul dari informasi yang didapatkan dari spectometer massa. Hal tersebut terkait dengan harapan dari para peneliti akan keinginan mereka untuk mendapatkan diagnose penyakit berdasarkan program pengetahuan dan makanisme penyebab dari proses terjadinya penyakit melalui pendekatan kecerdasan buatan.
f.       Era Industrialisasi AI dan pemantapan kembali jaringan syaraf tiruan (1980 an-sekarang)
Industrialisasi AI diawali dengan ditemukannya system pakar atau (Expert system) yang mempunyai kemampuan untuk mengkonfigurasi sistem sitem komputer baru dan  pada tahun 1980 jaringan syaraf  yang digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik, lebih khusus lagi ditemukan  Deep Blue, sebuah computer permainan catur yang dapat mengalahkan Kasparov dalam sebuah pertandingan catur antar manusia dan mesin. Serta dibuat juga beberapa sensor komunikasi dengan manusia hingga pengunaan GPS dalam mencari tahu wilayah, danbagi dunia modern saat ini dimana kita bisa menikmati beberpa fitur dan program dari computer yang di setting sesuai dengan kemampuan manusia untuk membantu kinerja manusia seperti yang ada di smartphone yang kita meiliki saat ini itu juga merupakan suatu konsep dari kecerdasan buatan.

Hubungan AI kecerdasan buatan dengan Kognisi manusia

Ketika membicarakan tentang AI, biasanya berkaitan erat dengan psikologi kognitif dan ilmu neurologi. AI dan psikologi kognitif memiliki semacam hubungan yang simbiosis, masing-masing bagian mendapat keuntungan dari peningkatan bagian lainnya. Peningkatan pada cara-cara untuk meniru secara persis persepsi manusia, ingatan, bahasa, dan pikiran, tergantung pada pengertian bahwa proses ini dicapai oleh manusia. Perkembangan AI meningkatkan pentingnya memahami kognisi manusia (Solso, Maclin, & Maclin, 2008). 
Beberapa program komputer bekerja lebih efektif daripada pikiran manusia, dan kebanyakan sangat pintar menirukan hal-hal nyata meski masih sedikit janggal. Komputer mampu memecahkan beberapa masalah, seperti sebuah soal matematika yang mendetil, lebih cepat dan lebih akurat daripada manusia. Beberapa tugas lain seperti menggeneralisasikan dan mempelajari pola aktivitas yang baru, dilakukan paling baik oleh manusia, dan komputer masih kalah baik.
 

Sumber
McLeod, R., & Schell, G. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.
http://web.unair.ac.id/admin/file/f_12451_23ssd.pdf

No comments: