Secara umum, sistem
pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi akan pengetahuan manusia ke
komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah
seperti layaknya seorang pakar. Dimana dengan sistem pakar ini, orang awam pun
dapat menyelesaikan masalahnya mencari suatu informasi berkualitas yang
sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. sistem
pakar juga bisa membantu para penguna awam dalam melakukan beberpa aktivitas
seperti orang tersebut mempunyai seorang asisten pribadi sendiri yang baik dan
mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang dibutuhkan.
Adapun
Sistem Pakar (Expert System) menurut Martin
dan Oxman (dalam Solso, 2008) adalah sistem berbasis computer yang menggunakan
pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya
hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Disisi lain menurut
Giarratano dan Riley (dalam Sri Kususmadewi,2003) mengatakan bahwa Sistem pakar
adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang
pakar.
Pada dasarnya ES diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktvitas pemecahan masalah antara lain yaitu;
Interpretasi : Menghasilkan deskripsi situasi berdasarkan data sensor.
Prediksi : Memperkirakan akibat yang mungkin dari situasi yang diberikan.
Diagnosis : Menyimpulkan kesalahan sistem berdasarkan gejala (symptoms).
Disain : Menyusun objek-objek berdasarkan kendala.
Planning : Merencanakan tindakan
Monitoring : Membandingkan hasil pengamatan dengan proses perencanaan.
Debugging : Menentukan penyelesaian dari kesalahan sistem.
Reparasi : Melaksanakan rencana perbaikan.
Forecasting : Perkiraan
Instruction : Diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan pelajar.
Control : Diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan sistem.
Explaining : Penjelasan
Advising :Pemberian nasihat dan pelatihan (tutoring).
Karakteristik sistem pakar yang baik itu harus memenuhi kaidah-kaidah sebagai berikut:
- Memiliki informasi yang handal
- Mudah dimodifikasi
- Dapat digunakan dalam berbagai jenbis computer
- Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi
Ciri Ciri Sistem pakar (dalam Kusrini 2008) adalah sebagai berikut
- Sistem pakar hanya terbatas pada domain keahlian tertentu
- Sistem pakar dapat memberikan penalaran untuk data data yang tidak pasti
- Sistem pakar dapat memberikan penalaran untuk data data yang tidak pasti
- Sistem pakar dapat mengemukan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami
- Sistem pakar dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap
- Sistem pakar disususn berdasarkan pada kaidah atau Rule tertentu
- Sistem pakar keluaranya bersifat anjuran.
Berikut
ini adalah beberapa contoh yang ada dalam
Sistem Pakar
1. MYCIN : Diagnosa penyakit
2. DENDRAL : Mengidentifikasi struktur molekular
campuran yang tak dikenal
3. XCON & XSEL : Membantu konfigurasi sistem
komputer besar
4. SOPHIE : Analisis sirkit elektronik
5. Prospector : Digunakan di dalam geologi untuk
membantu mencari dan menemukan deposit
6.
FOLIO : Menbantu memberikan keutusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker
dan investasi
7. DELTA : Pemeliharaan lokomotif listrik disel.
Komponen
utama pada struktur sistem pakar menurut Hu et al (1987) meliputi :
- Basis
Pengetahuan (Knowledge Base)Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. Menurut Gondran (dalam Utami 2002), basis pengetahuan merupakan representasi dari seorang pakar, yang kemudian dapat dimasukkan kedalam bahasa pemrograman khusus untuk kecerdasan buatan.
- Mesin
Inferensi (Inference Engine)Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik pengendalian tersebut.
- Basis
Data (Data Base) Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
Sebelum
kita membahas akan kecerdasan Buatan hendaknya kita mengetahui akan definisi
dari kecerdasan itu sendiri, Kecerdasan adalah kemampuan untuk mengerti atau memahami,
belajar atau mengerti, memecahkan masalah, merespon situasi dengan cepat
memecahkan masalah (problem solving) menerapkan pengetahuan dan memanipulasi lingkungan,
dan kemampuan beradaptasi. Sementara itu definisi dari artifisial adalah suatu
yang tidak alami, buatan atau tiruan, mencontoh.
Adapun Menurut Turing (dalam Acmad 2006)
Kecerdasan Buatan (Artificial intelegence) merupakan suatu perilaku sebuah
mesin yang jika dikerjakan oleh manusia akan disebut cerdas. Sementara itu Setiawawan
(dalam Achmad, 2006) mengatakan bahwa kecerdasan buatan itu merupakan suatu cabang
ilmu komputer yang mempelajari otomatisasi tingkah laku cerdas. hal disisi lain
John Mc Carthy
mengatakan bahwa kecerdasan buatan adalah suatu sistem komputer yang terbentuk
untuk mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dap at menirukan perilaku manusia.
"Dari
beberapa definis diatas maka dapat dsimpulkan bahwa kecerdasan buatan merupakan
suatu cabang ilmu komputer yang dibuat
untuk meniru model dan proses berpikir manusia dan kemampuan atau kecerdasan
manusia untuk diterapkan dalam sebuah mesin agar dapat meirukan proses-proses berpikir dan
prilaku manusia, dimana computer atau mesin dapat melakukan suatu aktivitas
yang menurut kategori manusia cerdas."
A. Sistem Pakar dengan Kecerdasan Buatan
a. Kaitan
AI dan Expert System
Sistem
pakar pada dasarnya merupakan cabang dari kecerdasan buatan atau AI, atau jika diibaratkan kecerdasan buatan adalah sebuah
pohon dan Sistem pakar menjadi salah satu akar atau ranting-rantingnya. Jadi
sistem pakar adalah salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang membuat
program konsultasi (advisory) yang mencoba untuk menirukan proses penalaran
seorang pakar/ahli dalam memecahkan masalah yang rumit.
Sistem
pakar atau Expert System biasanya mengunakan teknik-teknik dari kecerdasan
buatan, dimana kecer menyimpan kepakaran dari pakar manusia ke dalam komputer
dan meyimpan pengetahuan di dalam komputer sehingga memungkinkan user dapat
berkonsultasi layaknya dengan pakar manusia. Program konsultasi tersebut
mencoba untuk menirukan proses penalaran seorang pakar dalam memecahkan masalah
yang rumit. Sistem pakar disebut juga sebagai aplikasi atau sistem kecerdasan
buatan yang banyak dikembangkan dan paling banyak digunakan. Di dalam
kecerdasan buatan terdapat dua bagian utama yang dibutuhkan yaitu Knowledge
Base dan Inference Engine. Lingkup utama dalam kecerdasan buatan salah satunya
adalah sistem pakar. Di dalam sistem pakar sendiri terdapat tiga bagian utama,
yaitu Knowledge Base dan Working Memory yang diolah dalam Inference Engine
sehingga menghasilkan suatu pemecahan atas suatu masalah.
Dalam persamaanya sistem pakar dan kecerdasan buatan sama-sama mempunyai tujuan untuk mencapaiu hasil yang maksimal dalam suatu penyelesaian masalah
b. Perbedaan
Sistem pakar dengan kecerdasan buatan
Secara
umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia
ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah
seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat
menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas
yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya.
Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten
yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai
pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan
kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference
rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau
lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan
dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan
untuk penyelesaian masalah tertentu. jadi bisa dikatakan perbedaan sistem pakar dengan AI atau Kecerdasan buatan adalah kalau sitem pakar mengacu pada si perancang itu sendiri sebagai suatu objek dalam menyiapakan suatu sistem guna mendapatkan hasil yang maksimal sedangkan kecerdasan buatan mengacu pada jalur atau langkah yang sebagian besar berorientasi pada perangkat kerasnya untuk mencapai hasil yang maksimal.
B. Cara kerja ELIZA, PARRY dan NET TALK
a.ELIZA
Eliza merupakan
computer pertama yang mamou melakukan komunikasi dimana ELIZA itu ditulis dan
dikembangkan di MIT oleh Joseph
Weizenbaum antara tahu 1964 dan 1966. ELIZA merupakan simulasi dari psikoterapi
Rogerian, dan dibuat seolah-olah percakapan antara psikolog dan pasiennya dan
dalam hal ini ELIZA berperan sebagai terapis. Sebagaimana Eliza, Parry Nettalk
merupakan suatu contoh dari chatterbot. Dimana Chatterbot sendir mempunyai arti
sebagai sebuah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan
intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks. Chatterbot
dikategorikan sebagai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, yang
dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan personal,
atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi program sebagai
suatu jenis agen percakapan.
Berikut adalah percakapan yang dilakukan.
Klien : My name is BalzaEliza
Eliza : I have told you before, I do not care
about names
Klien : I don’t have any money. That’s my
problem
Eliza : Why do you say your problem?
Klien : Because you asked me
Eliza : Do any other reasons not come to mind?
Klien : No
Eliza : You are being a bit negative
Klien : Why?
Eliza : Please go on
Klien : OK. I am bankrupt
Eliza : How long have you been bankrupt?
Klien : A year
Eliza : Please go on
Klien : So, what should I do?
Eliza : Does that question interest you?
Klien : Yes, how can I make big money?
Eliza : You are sure?
Klien : Of course I’m sure
b. Parry
Parry adalah sebuah sistem pakar yang termasuk juga yang dikembangkan di Stanford university oleh seorang Psikitater yang bernama Kenneth Colby. Dimana Parry dibuat sebagai simulasi untuk berkomunikasi dengan seorang pasien paranoia dengan mengunakan sistem pakar yang dilakukan dengan metode interview.
Berikut ini adalah contoh respon Parry terhadap pertanyaan
seorang psikiater yang menginterviunya
Psikiater : Why are you
in the hospital?
Psikiater : Who brought
you here?
Parry : The police
Psikiater : What
trouble did you have with the police?
Parry : Cops don’t do their job
Psikiater : What do
they do instead?
Parry : Cops arrest wrong people
Parry : The law should get those Italian crooks
Psikiater : Are you
Italian?
Parry : My background is British but i wash born in this country
Psikiater : Do you know any Italian crocks
Parry : I try to avoid the underworld.
c. Net Talk
Parry : My background is British but i wash born in this country
Psikiater : Do you know any Italian crocks
Parry : I try to avoid the underworld.
c. Net Talk
NetTalk merupakan hasil
penelitian Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg pada pertengahan 1980
mengenai jaringan saraf tiruan. NetTalk adalah sebuah program yang berdasarkan
pada jaring-jaring neuron dengan membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras.
NetTalk membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi
fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa. Hal ini mengungkapkan bahwa
belajar membaca melibatkan mekanisme kompleks yang banyak melibatkan bagian
dari otak manusia. Sistem ini memiliki tiga lapisan yaitu: lapisan input
(setiap unit merespon tulisan), lapisan output (unit menampilkan ke 55 fonem
dalam bahasa inggris) dan lapisan unit tersembunyi (setiap unit ditambahkan
koneksinya pada setiap input maupun output).
Refrensi
Achmad,
B. (2006). Diktat mata kuliah: kecerdasan buatan. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada
Kusrini. (2008). Aplikasi sistem pakar. Yogyakarta: C.V
Andi Offset.
Kusumadewi, Sri (2003). Artificial
Intelligence Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.
McLeod, R., dan Schell, G. P. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.
McLeod, R., dan Schell, G. P. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
http://ira.lecture.pens.ac.id/SPK/sistem%pakar.pdf
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00250-if%bab%202.pdf
No comments:
Post a Comment