Jujur saja, mungkin kita sering kesal karena hasil cake yang Anda buat
tak secantik foto yang diposting teman di blog, atau status Facebook
Anda tak selalu mendapat banyak "like". Tapi, sebenarnya media sosial memiliki banyak manfaat positif bagi kita.
Media
sosial memang telah mengubah cara kita berkomunikasi. Sekarang kita
bisa dengan mudah dan murah berkomunikasi dengan siapa saja: keluarga
yang jauh, teman satu sekolah yang bertahun-tahun tak bertemu, hingga
dengan selebriti idola dan pejabat publik.
Sebuah survei yang
dilakukan pada 1.800 orang mengungkapkan, wanita yang rutin menggunakan
media sosial dan juga teknologi lain untuk terhubung dengan teman dan
keluarganya ternyata lebih jarang stres.
Hasil survei itu seolah
meredupkan anggapan negatif yang selama ini terlanjur melekat dengan
media sosial. Beberapa studi yang lalu memang mengaitkan kebiasaan
memakai media sosial dengan perilaku narsistik, perselingkuhan, hingga
rasa depresi karena kita melihat kehidupan orang lain lebih
menyenangkan.
Lewat berbagai saluran media sosial, kita bukan
hanya mengetahui kabar-kabar bahagia dan humor yang beredar, tapi
terkadang juga kabar tak menyenangkan dari teman. Misalnya saja, ada
teman yang kehilangan anak atau pasangannya, anggota keluarga yang
bercerai, atau mantan teman sekantor yang dipecat dari kantornya.
"Saat
kita mengetahui kemalangan yang sedang dialami teman atau keluarga, hal
itu juga bisa menambahkan stres pada diri kita. Stres memang bisa
menular," kata Keith Hampton, kandidat profesor komunikasi dan peneliti
yang melakukan survei ini.
Media sosial dan teknologi digital
lainnya memang didesain untuk membuat orang dengan cepat mengetahui apa
yang terjadi pada hidup orang lain, bukan hanya kabar yang membahagiakan
tapi juga kesedihan. Itu sebabnya kita juga bisa merasa ikut stres atau
sedih.
"Wanita sebenarnya lebih peka pada situasi yang dihadapi
orang lain, ini membuat mereka lebih rentan mengalami stres yang
menular tadi," kata Hampton.
Teknologi memang bagaikan dua sisi
mata uang. Tinggal bagaimana kita secara bijak menyikapinya dan
memanfaatkan media sosial untuk melakukan gerakan sosial. Salah satu
contohnya adalah gerakan pengumpulan dana untuk membantu bayi yang
sedang menghadapi penyakit langka.
sumber
Kompas.com
No comments:
Post a Comment