Wednesday, November 12, 2014

Psikologi manajemen " Organisasi dan Pengorganisasian"



Pengorganisasian (Organazing)



Disusun Oleh :
3PA08
Moredy. Eder. Katuuk         ( 18512218 )





PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014







Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah mahluk social yang cenderung untuk hidup bermasyarakyat yang lantas itu sangat dibutuhkanlah suatu wadah atau tata cara untuk mengatur kegiatan mereka agar dapat mencapai suatu tujauan yang dimana manusia tidak akan mencapainya tanpa kerja sama maka hal inilah yang mendasari manusia untuk hidup berorgansasi yang dalam  kehidupan sehari-hari,adalah merupakan sebuah kebiasaan bagi kita untuk saling berkomunikasi dengan orang lain baik itu keluarga,kerabat maupun rekan kerja.Hubungan yang terjalin pada sebuah organisasi formal adalah objek topic yang akan dibahas dalam makalah ini dan adapun dalam makalah ini akan lebih di tekan-kan pada masalah  Teori Organisasi, Proses Organisasi dan Dinamika Organisasi.

1.1  Rumusan Masalah

1. Apa itu Organisasi dan Pengorganisasian dan Pengertian dari para ahli
2. Unsur-unsur dan Proses Organisasi
3. Teori-teori Organisasi dan Perkembangannya.
4.Macam-macam Organisasi dan tipe-tipe Organisasi
5. Prinsip-prinsip Organisasi
6. Struktur Organisasi

1.2  Tujuan

Untuk  menambah wawasan dan untuk lebih mengerti  mengenai  (Pengertian organisasi, Teori  Organisasi, Proses Organisasi Struktur  dan Dinamika dari Organisasi ), sebagai bahan pembelajaran bagi seluruh pembaca.
1.4 Batasan Masalah
Hal yang dibahas dalam makalah ini hanya bagian-bagian atau sub bab yang terdapat dalam Pengorganisasian (Definisi, Teori, asas atau prinsip, bentuk,Ttipe-tipe, Prinsip dan Struktur, serta  manfaat).

  

Bab II
Pembahasan

I.                   A. Organisasi dan Pengorganisasian
Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Organisasi merupakan hal sistem kerjasama yang terkoordinasi antara manusia dalam mencapai tujuan bersama yang terstukur dalam tata hubungan kerja dari dari para angotanya. Sedangkan Pengorganisasian dalam  Kamus lengkap bahasa Indonesia menuliskan bahwa Pengorganisasian adalah  kegiatan merancang dan merumuskan struktur serta Pengorganisasian merupakan fungsi dari manajemen, yang merupakan proses dalam mengatur manusia, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
a.      Pengertian Organisasi Menurut para ahli 
Ernest Dale  mengatakan bahwa oraganisasi merupakan suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu kelompok kerja sedangkan Cyrill Soffer mengatakan bahwa organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peranan tertentu dlam suatu system kerja dan pembagian pekerjaan itu yang diperinci menjadi tugas-tugas dan dibagikan antara pemegang peranan dan kemudian digabung dalam bentuk hasil. 

Adapun Kast dan Rosenweig mendefiniskan  organisasi dalam berbagai sub-sub sebagai berikut:
· Suatu sub sitem dari lingkungan yang lebih luas
·  Terdiri dari orang-orang yang berorientasi pada tugas dan tujuan
·   Suatu sub system teknik yaitu orang-orang yang mengunakan pengetahuan teknik peralatan
·    Suatu sub system sturuktural yaitu oran-orang yang bekerja-sama dalam berbagai kegiatan yang    terpadu
· Suatu sub system psikososial yaitu orang-orang yang terlibat dalam hubungan social
· Suatu sub system manajerial yang ,merencanakan dan mengendalikan semua usaha..

b.      Definsi Organisasi Menurut para ahli

     G. R Terry: pengorganisasian berasal dari kata organism (organisme) yang merupakan sebuah eititas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan. Sedangkan menurut Siagian (1983): Pengorganisasianadalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tugas,kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatuorganisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan.
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
2. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokan didikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3.    Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
4. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.

II.                Unsur-Unsur dan Proses Pengorganisasian

Pengorganisasian biasanya memiliki tiga unsur yaitu adanya orang atau anggota, kerjasama dan adanya tujuan bersama ketiga unsur ini tidak bisa berdiri sendiri-sendiri atau tidak bisa dilepaskan salah satunya karena saling berhubungan yang merupakan suatu kesatuan yang utuh.

a.      Unsur –unsur Organisasi

1. Man ( orang-orang) atau anggota yang ada dalam suatu organisasi yang sering disebut dengan istilah pegawai atau personel. Yang di dalamnya ada yang mengatur dan nada yang diatur serta ada yang memberikan tugas da nada yang menjalankan tugas.
  
2. Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

3. Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.

4. Peralatan (Equipment), merupakan Unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).


5. Lingkungan (Environment), Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi.

b.      PROSES PENGORGANISASIAN

1.      Penentuan Sasaran yang ingin dicapai. 2. Penentuan jenis kegiatan – kegiatan.
3. Pengelompokan kegiatan – kegiatan.
4. Pendelegasian wewenang.
5. Menentukan jumlah personal pada setiap departemen.
6. Uraian tugas ( job discreption )
7. Menentukan tipe organisasi ( garis, fungsional )
8. Membuat bagan organisasi.

III.             Teori-Teori Organisasi dan Perkembangan-nya

A.    TEORI ORGANISASI KLASIK

Teori klasik ( Classical Theory) yang sering di sebut sebagai teori tradisional abad 19 mengatakan organisasi adaabad 19 mengatakan organisasi adalah struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tjuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja
Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Para penganut teori ini mengatakan bahwa Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama. Teori klasik sangat menekankan bahwa suatu organisasi itu tergantung pada Kekuasan, Saling Melayani, Doktrin dan disiplin.

Dari teori klasik inilah berkembang 3 aliran Teori yaitu Teori Birokrasi, Administrasi dan manajemen Ilmiah.

1.      Teori Brokrasi yang dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku The Theory of Social and Economic Organization dengan karaakteristik teori ini yaitu adanya pembagian kerja yang jelas, hirarki wewenang, program yang rasional, system rosedur atau SOP yang seusai, adanya system yang mengatur hak dan kewajiban, hubungan antara pribadi yang bersifat impersonal.

2.      Teori ini birokrasi
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol,  dan ia membagi manajemen  organisasi dalam beberapa kaidah karakteristik yaitu adanya Pembagian Kerja Yang Jelas, Wewenang dan Tanggung Jawab, Disiplin, Kesatuan Perintah, mendahulukan Kepentingan Umum, Balas Jasa, Sentralisasi pekerjaan, Rantai Saklar, Aturan, keadilan, kelangengan personalia, Inisiatif, Semangat Korps,.
3.      Teori Organisasi Manajemen Ilmiah
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR. Definisi Manajemen Ilmiah:
Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.

B.     Teori Neoklasik
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik, Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspekpsikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pada pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Atas dasar anggapan ini maka teori neo klasik mendefinisikan suatu organisasi sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.

C.    Teori Modern

Teori Organisasi Modern merupakan teori yang mendekati masalah sebagai suatu sistem keseluruhan, memperhatikan berbagai variabel, dan memahami adanya
 roses dinamis. Teori Organisasi Modern membicarakan sistem dan ketergantungan bagian, organisasi formal, organisasi informal, struktur status dan peranan, dan lingkungan fisik. Selain itu dikemukakan pula proses hubungan dalam sistem dan tujuan organisasi. Organisasi, menurut Teori Organisasi Modern, adalah proses yang tersusun dalam suatu sistem di mana orang di dalamnya berinteraksi untuk tujuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan. Yang stabil, tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Adapun karakteristik dari teori Modern yaitu mempertimbangkan semua elemen, organisasi analisi system, memandang organisasi itu sebagai suatu system dan penyesuaian diri agar dapat bertahan lama dalam hidupnya dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Dengan tokohnya yaitu Chester  I. Barnard, 1983 yang mengatakan bahwa Organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis; individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari lingkungan organisasi; aspek organisasi formal dan informal.

D.          Teori Post Modern

Pandangan Aliran ini adalah bahwa struktur bukanlah merupakan usaha yang rasional dari para manajer untuk menciptakan struktur yang paling efektif tetapi merupakan hasil dari suatu pertarungan politis diantara koalisi-koalisi di dalam organisasi untuk memperoleh control. Dengan anggapan bahwa suatu Organisasi terdiri dari entitas (tim )yang beragam namun terhubung satu sama lain, Koordinasi yang dibangun melalui kebutuhan pekerjaan dan penekanan pada Continous Improvement.
Selain dari keempat Teori Organisasi diatas masih ada lagi Bentuk-bentuk terori lainya yaitu seperti           
Teori Organisasi Perilaku. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari segi perilaku anggota organisasi. Teori ini berpendapat bahwa baik atau tidaknya, berhasil tidaknya organisasi mencapai sasaran yang telah ditetapkan berasal dari para anggotanya.,

Teori Pengambilan Keputusan. Teori ini berlandaskan pada adanya berbagai keputusan yang dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan, baik keputusan di tingkat puncak yang memuat ketentuan pokok atau kebijaksanaan umum, keputusan di tingkat menengah yang memuat program-progam untuk melaksanakan keputusan adminitratif, maupun keputusan di tingkat bawah. 

Teori Kontingensi (Teori Kepentingan). Teori ini berlandaskan pada pemikiran bahwa pengelolaan organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap situasi harus dianalisis sendiri  dan 
  
Teori OrganisasiKepemimpinan. Teori ini beranggapan bahwa berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuan tergantung sampai seberapa jauh seorang pemimpin mampu mempengaruhi para bawahan sehingga mereka mampu bekerja dengan semangat yang tinggi dan tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif, adapun sedikitnya kajian atas teori organisasi yang berhubungan dengan masalah kepemimpinan dapat dibedakan juga atas Teori otokrasi, demokrasi, Kebebasan, Petnanarisme, Personal Pribadi dan Non Personal.

IV.             Macam-Macam Organisasi

a. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan  tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Dengan ciri ciri yaitu terstruktur antar hubungan pemagan otoritas dan pelaksanaan tugas,, Kaku,  dan bagaimana bentuk-bentuk saluran bagaimana berkomunikasi berlangsung Terumuskan, dan biasanya organisasi ini Tahan lama.  Contoh Perusahaan, Badan Usaha Milik Pemerintah , Sekolah dan Universitas (J Winardi, 2003:9).

b.  Organisasi Informal
Organisasi Informal kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Organasasi ini bercirikan yaitu Lepas, Fleksibel, Tidak terumuskan dan Spontan. Keanggotaan dari organisasi ini didapatkan denga cara baik secara sadar maupun tidak sadar,  sifat Eksak hubungan-hubungan antara para anggota dan tujuan-tujuan organisasi kurang jelas dan tidak terspesifikasi Contoh Organisasi Informal adalah Arisan ibu-ibu, Sekumulan Penonton Sepak Bola dan sebagainya.


( J Winardi 2003:9) mengklasifikasikan Organisasi dalam 7 orientasi yaitu sebagai berikut:
1.      Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), yaitu organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya.
2.      Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations), yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu
3.      Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations)
4.      Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations)
5.      Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations)
6.      Organisasi-organisasi sosial (social organizations)
7.      Organisasi-organisasi politik.

 
c.       Tipe-Tipe Organisasi  
1. Organisasi Garis ( LIne Organiztion)
2. Organisasi Garis dan Staff ( Line and Staff Organization) 
3. Organisasi Fungsional ( Functional Organanizattion)
4. Organisasi Panitia ( Commit Organization) 



     V.           Prinsip Pengorganisasian 
        Prinsip-prinsip organisasi adalah :
1.      Organisasi dan tujuan 
       Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin        suatu organisasi tanpa adanya tujuan
2.      Esensi organisasi 
      Tanggung jawab pengorganisasian maupun tanggung jawab pelaksanaan selalu bersifat  individal. Tanggung jawab didelegasikan dari seseorang kepada orang lain. Individu yang menerima             tanggung- jawab membentuk suatu kewajiban yang juga bersifat pribadi. Apabila seorang manajer       menerima jabatan, ia harus menerima dan memegang tanggung jawab.
3.      Tanggung jawab dan otoritas 
       Otoritas harus seimbang dengan tanggung jawab, artinya seseorang yang diberi tanggung jawab   harus juga diberi otoritas untuk melaksanakan sesuatu yang diperlukan guna memenuhi tanggung jawab mereka.
4.      Spesialisasi untuk efisiensi
      Organisasi yang efektif membagi tanggung jawab dalam bagian sehingga mengadakan spesialisasi dan menambah efisiensi dalam masing-masing bagian tersebut.
5.      Rentang kendali
       Rentang kendali adalah tingkat pengendalian atau tingkat delegasi tanggung jawab. Prinsip ini     menganggap bahwa terdapat batas tertentu terhadap jumlah bawahan yang dapat dikelola ileh seorang manajer. Selain prinsip yang telah didiskripsikan diatas, terdapat sejumlah prinsip yang dipandangnya bermanfaat dalam mengelola organisasi. Prinsip tersebut memberikan pedoman untuk menyusun suatu system tugas dan otoritas yang saling berkaitan. 5 prinsip structural untuk Organisasi yang dimaksud sebagai berikut :
1.     Prinsip Pembagian Kerja
2.      Prinsip satu arah
3.      Prinsip Sentraliasasi
4.      Prinsip Otoritas
5.      Prinsip Rantai Komando

   VI.     Struktur Organisasi

Robbins (2007) mendefinisikan struktur organisasi sebagai penentuan bagaimana pekerjaan dibagi, dibagi, dan dikelompokkan secara formal.Sedangkan organisasi merupakan unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri dari dua orang atau lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus-menerus guna mencapai serangkaian tujuan bersama. Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi. Jadi Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Ukuran organisasi Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah:
  1.      Strategi Organisasi untuk mencapai Tujuan
  2.      Teknologi yang digunakan
  3.      Anggota dan orang-orang yang terlibat dalam Organisasi
           
    Ada enam elemen yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika akan mendesain struktur   organisasi yang meliputi:
 1.       Spesialisasi Pekerjaan
 2.       Departementalisasi
 3.       Rantai komando
 4.       Rentang Kendali
 5.       Sentralisasi – Desentralisasi.
 6.       Formalisasi


Kesimpulan

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan bahwa sangat penting Pengorganisasian (organizing) dalam manajemen. Karena merupakan fungsi dari manajemen yang pasti ada dan sangat dibutuhkan maka peran Pengorganisasian sangat penting dan sangat menentukan langkah selanjutnya dalam manajemen. .
            Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh.

Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan atau di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling bekerjasama dengan baik dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik tanpa harus mengganggu proses organisasi.




DAFTAR PUSTAKA


Evolusi teori organisasi, www.anneahira.com, diakses 11 November 2014
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Prof . Dr. J.Winardi, 2001,Teori Organisasi dan Pengorganisasian
Stephen P. Robbins,1994, Teori Organisasi, Desain, Struktur dan Aplikasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial diakses 11 November 2014
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab3_teori_dan_proses_organisasi.pdf diakses 11 November 2014
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2013/01/teori-pengorganisasian-dalam-fungsi.html